ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi, terutama dalam enam bulan pertama kehidupannya. Bagi ibu yang tidak selalu bisa menyusui langsung, memerah ASI dan menyimpannya untuk diberikan kemudian adalah solusi yang praktis. Namun, penting untuk mengetahui cara penyimpanan yang tepat agar kualitas ASI tetap terjaga dan aman untuk dikonsumsi. Artikel ini akan membahas panduan waktu dan suhu penyimpanan ASI yang benar.
Lama Waktu Penyimpanan ASI Berdasarkan Suhu
Berikut adalah panduan waktu penyimpanan ASI berdasarkan tempat dan suhu penyimpanan:
1. Suhu Ruangan
ASI yang disimpan pada suhu ruangan (25°C atau lebih rendah) bisa bertahan selama 4 hingga 6 jam. Jika suhu ruangan cukup panas, sebaiknya ASI segera diberikan kepada bayi atau disimpan di tempat yang lebih dingin. Perhatikan bahwa semakin lama ASI disimpan pada suhu ruangan, semakin tinggi kemungkinan pertumbuhan bakteri di dalamnya.
2. Pendingin atau Cooler Bag dengan Ice Pack
Jika Anda bepergian atau tidak memiliki akses ke kulkas, menggunakan cooler bag dengan ice pack dapat membantu memperpanjang masa simpan ASI. Dalam cooler bag yang dilengkapi dengan ice pack, ASI dapat bertahan hingga 24 jam. Pastikan Anda tidak membuka cooler bag terlalu sering untuk menjaga suhu tetap stabil.
3. Kulkas (4°C atau Lebih Rendah)
Di dalam kulkas, ASI dapat bertahan lebih lama, yaitu antara 3 hingga 5 hari. Penting untuk meletakkan ASI di bagian belakang kulkas, bukan di pintu, karena suhu di bagian belakang lebih stabil dan dingin. Jangan menyimpan ASI di dekat makanan mentah atau benda lain yang dapat mengontaminasi ASI.
4. Freezer (Suhu -18°C atau Lebih Rendah)
ASI yang disimpan di freezer dapat bertahan hingga 6 bulan jika suhu tetap konsisten. Namun, jika freezer diatur pada suhu lebih rendah (-20°C atau lebih rendah), ASI bisa bertahan hingga 12 bulan. Freezer dengan pintu terpisah dari kulkas akan lebih baik karena suhu dalam freezer terjaga lebih stabil.
Panduan Menyimpan ASI yang Baik dan Benar
Berikut adalah beberapa langkah penting cara menyimpan ASI untuk menjaga kualitas dan keamanannya:
1. Gunakan Wadah Bersih dan Steril
Gunakan botol atau kantong ASI yang khusus untuk penyimpanan. Pastikan wadah dalam kondisi steril sebelum digunakan untuk menyimpan ASI. Labeli setiap wadah dengan tanggal dan jam pemompaan untuk memudahkan Anda mengatur mana yang perlu digunakan terlebih dahulu.
2. Jangan Mengisi Wadah Terlalu Penuh
ASI akan mengembang ketika beku, jadi pastikan Anda tidak mengisi wadah hingga penuh. Sisakan ruang sekitar 1-2 cm di bagian atas wadah untuk menghindari pecah atau kebocoran saat ASI membeku.
3. Hindari Mencampur ASI dengan Suhu Berbeda
Jika Anda memompa ASI pada waktu yang berbeda, hindari mencampurkan ASI dengan suhu berbeda. Tunggu hingga ASI yang baru diperah memiliki suhu yang sama dengan ASI yang telah disimpan sebelumnya sebelum dicampur. Ini penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga kualitas ASI.
Cara Mencairkan ASI yang Beku
Saat ingin memberikan ASI yang disimpan di freezer, penting untuk mencairkannya dengan benar agar nutrisi dan kualitasnya tetap terjaga:
1. Pindahkan ke Kulkas Semalaman
Cara paling aman mencairkan ASI beku adalah dengan memindahkannya ke kulkas dan membiarkannya mencair secara perlahan selama 12 hingga 24 jam. Proses ini membantu menjaga nutrisi dalam ASI tetap optimal.
2. Gunakan Air Hangat
Jika ASI perlu digunakan segera, Anda bisa mencairkannya menggunakan air hangat (bukan air panas). Isi wadah atau baskom dengan air hangat, lalu rendam botol atau kantong ASI sampai ASI mencair. Jangan pernah mencairkan ASI di dalam microwave, karena suhu yang tinggi bisa merusak nutrisi ASI dan menyebabkan bagian tertentu terlalu panas yang bisa membahayakan bayi.
3. Hindari Menyimpan Ulang ASI yang Sudah Dicairkan
ASI yang sudah dicairkan dari freezer harus digunakan dalam waktu 24 jam jika disimpan dalam kulkas. ASI yang sudah dicairkan sebaiknya tidak dibekukan kembali karena kualitasnya akan menurun dan risiko kontaminasi meningkat.
Tanda ASI Sudah Tidak Layak Konsumsi
Sebelum diberikan kepada bayi, periksa apakah ASI masih dalam kondisi baik. Berikut tanda-tanda ASI sudah tidak layak:
- Bau Tidak Sedap
ASI yang sudah basi biasanya memiliki bau asam atau tidak sedap.
- Perubahan Tekstur
Jika ASI tampak menggumpal dan tidak menyatu setelah dikocok lembut, kemungkinan besar ASI sudah tidak layak konsumsi.
- Rasa Asam
Jika ragu, coba cicipi sedikit. ASI yang masih baik memiliki rasa manis dan tidak asam.
Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat menyimpan ASI dengan aman dan menjaga nutrisinya agar tetap maksimal saat diberikan kepada bayi. Penyimpanan ASI yang tepat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bayi serta menjaga kesehatannya.