Jangan Terjebak Gaya Hidup di Medsos, Prioritaskan Finansialmu

Scroll media sosial tiap hari, lihat teman liburan ke Bali, ganti gadget terbaru, atau makan di resto mewah? Kamu mungkin tergoda ikut-ikutan, padahal dompet belum siap. 

FOMO (Fear of Missing Out) bikin banyak orang lupa, gaya hidup wah di medsos sering nggak sesuai realita keuangan. Alih-alih menabung, malah utang menumpuk. Padahal, prioritas utama seharusnya adalah membangun dana darurat dan mengelola cashflow dengan bijak.

Nggak salah kok ingin hidup nyaman, tapi jangan sampai terlena. Yuk, cek lima cara bijak mengatur keuangan biar nggak terjebak tren medsos!

1. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Gaji habis di minggu pertama? Bisa jadi karena kamu keseringan beli barang karena “ingin”, bukan “butuh”. Misalnya, beli kopi kekinian Rp50 ribu per cup padahal bisa bikin kopi sendiri di rumah. Padahal, uang itu bisa dialokasikan untuk bangun dana darurat.

Contoh mudah: pakai metode 50-30-20. Alokasikan 50% gaji untuk kebutuhan primer (sewa rumah, makan), 30% untuk keinginan (nongkrong, belanja, cicilan), dan 20% untuk tabungan atau investasi. Kalau masih bingung, catat pengeluaran harian lewat aplikasi budgeting.

Sesuaikan juga dengan penghasilan. Biasanya awal tahun terdapat kenaikan gaji buat karyawan. Gunakan kenaikan tersebut untuk tambahan alokasi tabungan, bukan dengan meningkatkan gaya hidup.  

2. Bangun Dana Darurat Sebelum Ikut Tren

Dana darurat adalah “pelindung” saat ada hal tak terduga, seperti PHK atau sakit mendadak. Idealnya, dana ini mencakup 3–6 bulan pengeluaran. Sayangnya, banyak orang lebih memilih belanja limited edition ketimbang menyisihkan uang untuk hal ini. 

Kebutuhan ideal dana darurat juga berbeda-beda. Terutama dibedakan berdasarkan status bagi yang masih single atau yang sudah menikah dan juga yang sudah punya anak. Lebih kompleks lagi, ada generasi sandwich yang masih harus membiayai hidup adik-adiknya atau bahkan orang tuanya yang sudah tidak bekerja lagi. 

Mulai dari kecil, sisihkan 10% penghasilan tiap bulan. Manfaatkan fitur auto-debit biar nggak lupa. Kalau ada bonus atau THR, langsung alokasikan sebagian ke rekening terpisah.

3. Bijak Pilih Pinjaman Online

Butuh kredit cepat? Platform pinjaman online seperti Kredivo bisa jadi solusi, terutama dengan fitur cicilan 3 bulan tanpa bunga (khusus member Premium). Tapi, pastikan kamu baca syaratnya baik-baik agar mengerti keuntungan serta risikonya. 

Kredivo punya fitur cicilan tanpa bunga dengan tenor 3 bulan saja. Fitur ini khusus buat member Premium. Selain itu kamu tetap harus membayar biaya adminnya sebesar 1% per bulan dari harga barang yang dicicil. Tenang, Kredivo transparan memberikan informasi sebelum akad dilakukan. Sehingga kamu bisa tahu berapa biaya yang sebenarnya kamu akan bayarkan jika mencicil barang pakai Kredivo. 

4. Investasi Meski Mulai dari Modal Kecil

Nggak perlu modal besar buat mulai investasi. Dengan Rp100 ribu per bulan, kamu bisa beli reksadana pasar uang atau emas digital. Lama-kelamaan, uang ini akan berkembang karena efek bunga majemuk.

Misalnya Investasi rutin Rp200 ribu/bulan dengan return 8% per tahun bisa jadi Rp30 juta dalam 10 tahun. Bandingkan kalau uang itu dipakai beli tas branded yang nilainya turun 50% setahun.

5. Kurangi Stress Financial

Cek kondisi keuangan tiap 3 bulan: berapa total aset vs. utang? Kalau utang konsumtif lebih dari 30% penghasilan, itu tanda bahaya. Segera evaluasi pengeluaran dan cari cara hemat.

Tools sederhana seperti spreadsheet bisa membantumu melacak progres tabungan, utang, dan investasi. Kalau perlu, konsultasi dengan financial planner.