Utang Produktif vs Utang Konsumtif, Jangan Sampai Salah Ambil Langkah!

Banyak orang menganggap utang sebagai sesuatu yang negatif, padahal tidak semua utang itu buruk. Yang menentukan adalah bagaimana cara kamu mengelolanya dan apa tujuan dari utang tersebut. Jika digunakan untuk hal yang bisa memberikan keuntungan di masa depan, utang justru bisa menjadi alat untuk mencapai tujuan finansial. Sebaliknya, jika digunakan hanya untuk memenuhi gaya hidup tanpa perhitungan yang matang, utang bisa menjadi beban yang sulit diselesaikan.

Dalam dunia keuangan, ada dua jenis utang yang perlu kamu pahami, yaitu utang produktif dan utang konsumtif. Keduanya sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan berdampak besar pada kondisi finansialmu di masa depan.

Utang Produktif

Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk sesuatu yang dapat memberikan keuntungan di masa depan. Biasanya, utang ini digunakan untuk menambah nilai aset atau meningkatkan penghasilan. Seorang pengusaha, misalnya, sering mengambil pinjaman modal untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan tambahan modal, bisnisnya bisa bertumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Contoh lain dari utang produktif adalah kredit pemilikan rumah (KPR) yang digunakan untuk membeli rumah yang nantinya disewakan atau dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Kredit kendaraan yang digunakan oleh pengemudi ojek online juga termasuk utang produktif karena kendaraan tersebut menjadi alat kerja yang menghasilkan pendapatan.

Namun, meskipun utang produktif memiliki potensi keuntungan, tetap ada risiko yang harus diperhitungkan. Pastikan cicilan utang ini tidak terlalu membebani keuanganmu dan pertimbangkan baik-baik apakah hasil yang diperoleh benar-benar sebanding dengan biaya utangnya.

Utang Konsumtif

Sebaliknya, utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk membeli sesuatu yang tidak menambah nilai di masa depan. Biasanya, barang atau jasa yang dibeli dengan utang konsumtif mengalami penurunan nilai atau tidak menghasilkan penghasilan tambahan.

Contoh paling umum dari utang konsumtif adalah penggunaan kartu kredit untuk membeli barang-barang fesyen, gadget terbaru, atau liburan mewah tanpa perhitungan yang jelas. Mobil yang dibeli hanya demi gengsi juga bisa termasuk utang konsumtif, terutama jika harganya melebihi kemampuan finansial dan tidak memberikan manfaat finansial di kemudian hari.

Masalah utama dari utang konsumtif adalah dampaknya terhadap keuangan dalam jangka panjang. Jika tidak dikelola dengan baik, utang konsumtif bisa dengan cepat menggerus keuangan karena bunga yang tinggi dan cicilan yang menumpuk. Jika tidak dikendalikan, seseorang bisa terjebak dalam siklus utang yang sulit keluar.

Cara Mengelola Utang Agar Tidak Merugikan

Memahami perbedaan antara utang produktif dan konsumtif saja tidak cukup. Kamu juga perlu tahu bagaimana cara mengelola utang agar tidak membebani keuanganmu di masa depan.

Sebelum berutang, pastikan kamu memiliki alasan yang jelas mengapa harus mengambil utang tersebut. Jika utang yang akan diambil tidak memberikan manfaat jangka panjang, ada baiknya untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

Selain itu, pastikan rasio utang tidak lebih dari 30 persen dari total penghasilan bulanan. Jika lebih dari itu, keuanganmu bisa menjadi tidak stabil dan sulit untuk menabung atau berinvestasi. Perhatikan juga bunga pinjaman yang akan diambil. Jangan tergoda dengan kemudahan mendapatkan pinjaman tanpa mempertimbangkan bunga dan biaya tambahan lainnya yang bisa membuat cicilan semakin berat.

Disiplin dalam membayar cicilan juga sangat penting. Keterlambatan pembayaran bisa menambah beban bunga dan denda yang semakin memperberat utang. Jika memungkinkan, buat anggaran khusus untuk membayar cicilan utang agar keuangan tetap terkontrol.

Kelola Utang dengan Krom Bank

Buat kamu yang pengen lebih cerdas dalam mengelola keuangan, Krom Bank bisa jadi solusi yang pas. Sebagai bank digital yang diawasi OJK dan Bank Indonesia serta menjadi peserta penjaminan LPS, Krom Bank menawarkan berbagai fitur yang bikin finansialmu lebih sehat.

Sebelum itu, mungkin kamu bertanya-tanya, apa itu bank digital? Bank digital adalah layanan perbankan yang sepenuhnya berbasis online, sehingga kamu bisa melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke kantor cabang. Dengan sistem yang lebih efisien, bank digital seperti Krom Bank bisa memberikan keuntungan lebih, seperti bunga tabungan dan deposito yang lebih tinggi serta biaya transaksi yang lebih rendah.

  • Bunga deposito hingga 8,75% per tahun, cocok buat investasi jangka panjang
  • Bunga tabungan 6% per tahun, uangmu tetap tumbuh tanpa risiko besar
  • Gratis transfer 100x per bulan, hemat biaya admin dan transaksi
  • Fleksibilitas pencairan deposito tanpa penalti, kalau butuh dana darurat, tetap aman

Jadi, kalau kamu punya utang, pastikan itu utang produktif yang bisa membantu mencapai tujuan finansialmu. Dan jangan lupa manfaatkan bank digital seperti Krom Bank buat mengatur anggaran dan membayar cicilan dengan lebih mudah. Download aplikasi Krom Bank sekarang dan kelola keuanganmu dengan lebih cerdas!